Curhatan Hujan

Diluar lagi hujan. Hujannya sih ngga begitu deras. Tapi suasana hujan selalu berhasil mengajak pikiranku untuk melayang jauh, flashback tentang banyak hal.

Tentang hal-hal, yang telah dilewati.
Tentang waktu, yang terus berputar.
Tentang setiap detik, yang tak akan mungkin bisa untuk kembali.
Tentang masalah, yang datang silih berganti.
Tentang mereka, yang datang dan kemudian memutuskan untuk pergi.
Tentang mimpi, yang perlahan mulai pudar.
Tentang sebuah kekecewaan akan hidup.
Tentang harapan, yang perlahan mulai tumbuh.
Tentang arti, dari sebuah pengorbanan.
Tentang rasa, yang bernamakan lelah.
Tentang senyuman, yang kembali terpancar.

Ah hujan, bisa banget sih bikin orang galau.

Tapi aku percaya. Hidup itu mudah. Selalu ada pilihan. Sesimpel untuk memilih YA atau TIDAK.

YA terus berjuang untuk menaklukan kehidupan.
atau,
TIDAK akan lagi mencoba untuk memperjuangkan kehidupan.

Tapi, kenapa harus memilih TIDAK, selagi pilihan YA masih ada. Selagi kesempatan untuk hidup masih kita miliki.

Bumi ini selalu tak pernah lupa untuk berputar. Begitupun kehidupan. Dan aku percaya akan hal tersebut.

Ah hujan, jadi curhat gini kan. Ini salah si hujan, sih. Tapi biar deh. Biar nanti, semisal aku udah mulai lelah, dan aku hampir memilih TIDAK, tulisan ini yang akan mengingatkanku. Tentang alasan, mengapa aku harus tetap bertahan. Dan kemudian memilih YA. 

Baik-baik?

Hay.. apa kabar, blog? Baik-baik?

Rasanya lama banget nggak curhat disini. Jadi inget, dulu waktu bikin blog pas jamannya nganggur. Dan untuk membunuh waktu, lahirlah blog ini. Walau tulisannya nggak ada yang jelas, tapi ya namanya juga blogger yang masih newbie banget dan nggak rajin ngepost, wajarlah kalau belum menemukan benang merah alias jati dirinya, yes.

Banyak cara orang untuk mengenang suatu momen. Yang umum sih lewat gambar dari bidikan kamera. Tapi, aku ingin mencoba dengan cara yang agak sedikit berbeda. Ya, lewat tulisan. Kayaknya bakal seru aja, kalau nanti pas udah bertahun-tahun kemudian, terus nggak sengaja nemu tulisan-tulisan dimasa muda. Kemudian, bisa sampai larut kebawa alur cerita yang aku tulis sendiri.

Jarang nulis di blog. Terlalu sibuk? Nggak juga. Tapi karena akhir-akhir ini lagi punya hobi baru, namanya merenung. Merenung, karena masih merasa terlalu nyaman di zona aman. Merenung, karena merasa masih berada di step yang sama. Merenung, karena merasa jauh tertinggal. Merenung, karena masih belum menemukan goal yang sesungguhnya. Merenung. Merenung. Dan terus merenung.

Dan blog ini, Insya Allah akan terus dan terus menemaniku melangkah ke step berikutnya. Step dimana aku telah mendapatkan hasil dari apa yang telah aku renungkan, usahakan dan yang selalu aku iringi dengan lantunan doa.

Man Jadda Wajada. 

Kemudian, nggak tahu kenapa, postingannya jadi galau kayak gini. 

Bye. 

Udah

Kadang ngerasa aneh sama rutinitas sehari-hari.

Kayaknya hampir setiap harinya ngelakuin hal yang itu-itu aja.

Terus, ketemu sama yang namanya malem.

Dan kemudian tidur.

Yang ngga jarang, tidur ini, cuman untuk dijadikan sebuah pelarian.

HAHA

Udah.